koppii
Kopi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kata kopi
sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti
kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan
berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh
yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasa Belanda.
Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM)
yang lalu.
Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman
paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia
sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa
dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes,
batu empedu,
dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Sejarah
Sejarah
penemuan kopi telah dimulai ribuan tahun lalu. Berikut sejarahnya secara
singkat:
Kafe Royal,
salah satu kedai kopi pertama di London.
- 1000 SM: Saudagar Arab membawa masuk biji kopi ke daerah Timur Tengah dan membudidayakannya untuk pertama kalinya dalam sejarah.
- 1453: Ottoman Turki memperkenalkan minuman kopi di Konstantinopel. Di sana dibuka kedai kopi pertama di dunia bernama Kiva Han pada tahun 1475.
- 1511: Kopi dianggap minuman yang suci oleh Sultan Mekah sebagai tindak lanjut dari aksi Khait Beg yang ingin melarang peredaran kopi.
- 1600: Paus Clement VIII mengizinkan umat Kristiani untuk meminum kopi setelah timbul berbagai perdebatan karena minuman ini berasal dari imperium Ottoman.Pada tahun yang sama, minuman kopi masuk ke Italia.[10]
- 1607: Kapten John Smith memperkenalkan minuman kopi di Amerika Utara saat bertugas untuk menemukan koloni Virginia di Jamestown.
- 1652: Kedai kopi pertama di Inggris dibuka dan segera menjamur ke berbagai pelosok di setiap daerah.
- 1675: Franz Georg Kolschitzky menemukan biji kopi dan mengklaimnya sebagai hadiahnya saat terjadi perang di Viena. Setelah itu, ia membuka kedai kopi di Eropa Tengah dan menjual minuman kopi yang telah disaring, diberi pemanis, dan susu.
Nescafe,
dikomersialkan pertama kali pada tahun 1938 di Swiss.
- 1690: Bangsa Belanda mulai mendistribusikan dan membudidayakan biji kopi secara komersial di Ceylon dan Jawa.
- 1714: Gabriel Mathieu do Clieu berhasil mencuri biji kopi dari suguhan bangsawan Belanda kepada Raja Perancis Louis XIV dan menanamnya di Martinik yang merupakan sumber dari 90% jenis tanaman kopi di dunia saat ini.
- 1727: Era industri kopi di Brasil dimulai dan hal ini dipelopori oleh Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta.
- 1775: Sang Frederick dari Prusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian dengan segera dikecam oleh masyarakatnya.
- 1901: Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji.
- 1903: Ludwig Roselius, seorang keturunan German berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat.
- 1920: Penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam.
- 1946: Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya.
Bermula di Afrika
Era penemuan
biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika,
terutama bangsa Etiopia,
yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk
memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak
sengaja ketika penggembala bernama Khalid mengamati kawanan kambing
gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari
terbenam setelah memakan sejenis beri-berian. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus
berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun
metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa
ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah
dan tiba di Arab
dengan metode penyajian yang lebih maju.
Kopi di Arab
Bangsa Arab
yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak
hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya. Pada abad
ke-13, umat Muslim
banyak mengonsumsi minuman kopi ini agar para pemuja tetap terjaga. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga
mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania,
dan India.
Pada masa ini,
belum ada budidaya tanaman kopi di luar daerah Arab karena bangsa Arab selalu
mengekspor biji kopi yang infertil (tidak subur)
dengan cara memasak dan mengeringkannya terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan
budidaya tanaman
kopi tidak memungkinkan. Barulah pada tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil
membawa biji kopi fertil keluar dari Mekah dan menumbuhkannya
di berbagai daerah di luar Arab.
Kopi mencapai
pasar Eropa
Biji kopi
dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar
Venesia.
Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini
tidaklah mencukupi kebutuhan pasar. Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai
membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil
membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa
untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia
masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.
Martinik
Pada sekitar
tahun 1714-an,
Raja Perancis
Louis XIV
menerima sumbangan pohon kopi dari bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksinya
di Kebun Botani
Royal Paris, Jardin des Plantes. Pada
saat yang sama, serorang angkatan laut bernama Gabriel
Mathieu di Clieu ingin membawa sebagian dari pohon tersebut untuk
dibawa ke Martinique.
Akan tetapi, hal tersebut ditolak oleh Louis XIV dan sebagai balasannya, ia
memimpin sejumlah pasukan untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes
untuk mencuri tanaman kopi.
Keberhasilan
Gabriel Mathieu di Clieu membawa tanaman kopi ke Martinik merupakan suatu
pencapaian yang sangat besar. Hal ini dikarenakan budidaya tanaman kopi di sana
cukup baik. Hanya dalam kurun waktu 50 tahun, telah terdapat kurang lebih 18
juta pohon kopi dengan varietas yang beragam. Progeni inilah yang
menjadi salah satu sumber dari kekayaan jenis kopi di dunia.
Bunga kopi untuk Brasil
Pada tahun 1727, pemerintah Brasil
berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat
itu kopi masih dijual dengan harga tinggi dan hanya bisa dinikmati oleh
kalangan elit. Oleh karena itu, pemerintah Brasil mengirimkan agen khusus,
Letnan Kolonel Francisco de
Melo Palheta, untuk menyelinap masuk ke Perancis
dan membawa pulang beberapa bibit kopi. Perkebunan kopi di Perancis memiliki
penjagaan yang sangat ketat sehingga hal tersebut tidak memungkinkan. Palheta
pun mencari jalan lain dengan cara mendekati istri gubernur. Sebagai hasil
kerja kerasnya, ia membawa pulang sebuah buket berisi banyak bunga
kopi yang diberikan oleh istri gubernur seusai jamuan makan malam. Dari
pucuk-pucuk inilah bangsa Brasil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat
besar sehingga bisa dikonsumsi oleh semua orang.
Biji kopi
Dari sekian
banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas
utama, yaitu kopi arabika
(Coffea
arabica) dan robusta (Coffea
robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya
masing-masing dan pasarnya sendiri.
.
Biji kopi arabika
Kopi arabika
merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi
yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia,
mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah,
Afrika Timur, India,
dan Indonesia.
Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi
arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini
dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh
optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran
cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Biji kopi
robusta, jenis kopi kelas 2.
Biji kopi robusta
Kopi robusta
pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2,
karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam
kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta
lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian
tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas
permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.
Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah.
Kopi robusta
banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara,
dan Amerika Selatan.
Biji kopi luwak
hasil fermentasi alami di perut hewan luwak.
Kopi luwak
Jenis kopi yang
lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika
dan robusta.
Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan
menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang
terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi
dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang
sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada
dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan
oleh luwak
atau sejenis musang.
Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini.
Bagian dalam biji ini kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah
bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi
singkat oleh bakteri
alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
Jenis-jenis minuman kopi
Minuman kopi
yang ada saat ini sangatlah beragam jenisnya. Masing-masing jenis kopi yang ada
memiliki proses penyajian dan pengolahan yang unik. Berikut ini adalah beberapa
contoh minuman kopi yang umum dijumpai:
- Kopi hitam, merupakan hasil ektraksi langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun.
- Espresso, merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.
- Latte (coffee latte), merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1. Café au lait, serupa dengan caffe latte tetapi menggunakan campuran kopi hitam.
- Caffè macchiato, merupakan kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara kopi dan susu 4:1.
- Cappuccino, merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan cokelat.
- Dry cappuccino, merupakan cappuccino dengan sedikit krim dan tanpa susu.
- Frappé, merupakan espresso yang disajikan dingin.
- Kopi instan, berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi.
- Kopi Irlandia (irish coffee), merupakan kopi yang dicampur dengan wiski.
- Kopi tubruk, kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula.
- Melya, sejenis kopi dengan penambahan bubuk cokelat dan madu.
- Kopi moka, serupa dengan cappuccino dan latte, tetapi dengan penambahan sirup cokelat.
- Oleng, kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai, dan wijen.
Pembuatan minuman kopi
Kopi akan
menjalani serangkaian proses pengolahan yang panjang dari biji kopi untuk
menjadi minuman kopi. Berbagai metode pengolahan biji kopi telah dicoba untuk
menghasilkan minuman kopi terbaik. Dalam hal ini, proses penanaman juga turut
berperan dalam menciptakan cita rasa kopi yang baik.
Biji kopi siap
panen dan bungan putihnya.
Pemanenan dan pemisahan cangkang
Tanaman kopi
selalu berdaun
hijau sepanjang tahun dan berbunga putih. Bunga ini kemudian akan menghasilkan buah yang mirip dengan ceri terbungkus dengan cangkang yang keras. Hasil
dari pembuahan di bunga inilah yang disebut dengan biji kopi. Pemanenan biji
kopi biasanya dilakukan secara manual dengan tangan. Pada
tahap selanjutnya, biji kopi yang telah dipanen ini akan dipisahkan
cangkangnya. Terdapat dua metode yang umum dipakai, yaitu dengan pengeringan
dan penggilingan dengan mesin. Pada kondisi daerah yang kering biasanya digunakan
metode pengeringan langsung di bawah sinar matahari.
Setelah kering maka cangkang biji kopi akan lebih mudah untuk dilepaskan. Di Indonesia,
biji kopi dikeringkan hingga kadar air tersisa hanya 30-35% Metode lainnya adalah dengan menggunkan mesin. Sebelum digiling,
biji kopi biasanya dicuci terlebih dahulu. Saat digiling dalam mesin, biji kopi
juga mengalami fermentasi singkat. Metode penggilingan ini cenderung
memberikan hasil yang lebih baik dari pada metode pengeringan langsung.
Pemanggangan
Setelah
dipisahkan dari cangkangnya, biji kopi telah siap untuk masuk ke dalam proses
pemanggangan. Proses ini secara langsung dapat meningatkan cita rasa
dan warna
dari biji kopi. Secara fisik, perubahan biji kopi terlihat dari pengeringan
biji dan penurunan bobot secara keseluruhan. Pori-pori di sekeliling
permukaan biji pun akan terlihat lebih jelas.
Warna cokelat
dari biji kopi juga akan terlihat memekat.
Penggilingan
Pada tahap
selanjutnya, biji kopi yang telah kering digiling untuk memperbesar luas
permukaan biji kopi Dengan bertambah luasnya permukaan maka ekstraksi
akan menjadi lebih efisien dan cepat. Penggilingan yang baik akan menghasilkan rasa, aroma, dan penampilan yang
baik. Hasil penggilingan ini harus segera dimasukkan dalam wadah kedap udara agar tidak
terjadi perubahan cita rasa kopi.
Seni perebusan
Perebusan
merupakan langkah akhir dari pengolahan biji kopi hingga siap dikonsumsi. Untuk
menciptakan minuman kopi yang bercita rasa tinggi, perebusan biji kopi harus
dilakukan dengan baik dan sempurna. Terdapat
banyak variabel dalam perebusan biji kopi, antara lain komposisi biji kopi dan air, ukuran partikel,
suhu air yang dipakai,
metode, dan waktu perebusan. Kesalahan kecil dalam perebusan kopi dapat
menyebabkan penurunan cita rasa. Sebagai contoh, perebusan yang terlalu lama
biasanya akan menimbulkan rasa kopi yang terlalu pahit. Oleh karena itu,
bukanlah hal yang mudah untuk menyajikan kopi yang baik.
Dekafeinasi
Dekafeinasi
atau penghilangan kafein
termasuk ke dalam metode tambahan dari keseluruhan proses pengolahan kopi.
Dekafeinasi banyak digunakan untuk mengurangi kadar kafein di dalam kopi agar
rasanya tidak terlalu pahit. Selain itu,
dekafeinasi juga digunakan untuk menekan efek samping dari aktivitas kafein di
dalam tubuh. Kopi terdekafeinasi sering dikonsumsi oleh pecandu kopi agar tidak
terjadi akumulasi kafein yang berlebihan di dalam tubuh. Proses dekafeinasi
dapat dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat.
Kafein
Kopi terkenal
akan kandungan kafeinnya
yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder
golongan alkaloid
dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari
kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan utama
kafein
ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh
tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis
berupa peningkatan energi.
Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah
mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi
juga terdapat pada daun teh
dan biji cokelat.
Batas aman
konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg.Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk
membuatnya tetap terjaga.
Selama proses
pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air
perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru
dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa
pahit dari kopi. Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process. Prinsip
kerjanya adalah dengan menggunakan uap air
panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan implementasi bioteknologi
dalam proses pengurangan kadar kafein. Cara ini dilakukan dengan menggunakan
senyawa theophylline yang
dilekatkan pada bakteri
untuk menghancurkan struktur kafein.
Peranan dalam tubuh
Kandungan kafein dalam
kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa orang akan
mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama
sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika
yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme
tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom
P450 1A2 (CYP1A2). Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan CYP1A2-1.[24]
Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan cepat dan
efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata. Enzim CYP1A2-2 memiliki
laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini
tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung menimbulkan
efek yang negatif.
Kopi banyak
dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding.
Banyak isu yang
berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya
risiko terkena kanker,
diabetes
melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung,
dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal
sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan
pertumbuhan sel
kanker
secara bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes
melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein
dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung. Pada
beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan
meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga,
kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi
mampu meningkatkan metabolisme energi,
terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh). Selain kafein, kopi juga
mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak.
Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh
senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan
penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di
dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin,
asam
klorogenat, dan tokoferol. Dengan
perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.
Efek Negatif Kopi :
- Kopi dapat menyebabkan constipation atau susah buang air besar.
- Kopi menyebabkan karang gigi dan gigi menjadi kuning bia dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. (vibizlife.com)
Para peneliti di Florida Alzheimer’s
Disease Research Center menyebutkan dosis kopi yang di konsumsi setiap hari
adalah sebanyak 500 milligram kafein atau sama dengan 5 cangkir ukuran 236,5
mililiter kopi. Takaran 500 milligram kafein atau sama dengan 5 cangkir ukuran
236,5 mililiter kopi, itu disebutkan tidak berbahaya bagi kesehatan namun, itu
di peruntukkan untuk orang yang tidak mengidap darah tinggi dan wanita hamil.
Dalam penemuan itu yang menjadikan tikus sebagai percobaan, menunjukkan bahwa
tikus tikus yang menkonsumsi kafein memiliki kondisi otak yang sama dengan
tikus seumur yang normal, dan menjauhka dari gejala Alzeimer (tempointeraktif.com)
please visit back me,hheheheheh
BalasHapus